Search

Rabu, 31 Oktober 2018

Program Transkrip Nilai Mahasiswa

Program Transkrip Nilai Mahasiswa 
dengan Type  data Record


Untuk membuat sebuah program data mahasiswa, dapat digunakan type data record, salah satunya adalah array of record yang pada umumnya digunakan untuk membuat program data mahasiswa. 



program Transkrip_nilai;
uses crt;

type Nilai_kuliah = record
                        Tugas,UTS,UAS,Angka : real;
                        Mutu  : string;
                    end;

type mata_kuliah = record
                        kode_mk : string;
                        nama_mk : string;
                        nilai   : array [1..2] of Nilai_kuliah;
                   end;

type mahasiswa = record
                        NIM      : string[11];
                        nama_mhs : string;
                        pro_stu  : string;
                        Fklts    : string;
                        mk       : array[1..2] of mata_kuliah;
                 end;

type data_mahasiswa = array [1..20] of mahasiswa;

var
   mhs                               : data_mahasiswa;
   jmlh_mhs,i,j,k,p,q,jmlh_mk,indeks : integer;
   Angka                             : real;
   NIM                               : string;
begin
        clrscr;
        clrscr;
        write('Jumlah Mahasiswa       : '); readln(jmlh_mhs);
        write('Jumlah Mata Kuliah     : '); readln(jmlh_mk);
        writeln;
          for i:=1 to jmlh_mhs do
             begin
                write(i,'. ');
                write('NIM                 : '); readln(mhs[i].NIM);
                write('   Nama Mahasiswa      : '); readln(mhs[i].nama_mhs);
                write('   Program Studi       : '); readln(mhs[i].pro_stu);
                write('   Fakultas            : '); readln(mhs[i].fklts);
                writeln;

                for j:=1 to jmlh_mk do
                   begin
                      write('   ',j,'. ');
                      write('Kode Mata Kuliah : ');readln(mhs[i].mk[j].kode_mk);
                      write('      Nama Mata Kuliah : ');readln(mhs[i].mk[j].nama_mk);
                      write('      Nilai               ');
                      writeln;
                            write('      1. Nilai Tugas   : ');readln(mhs[i].mk[j].nilai[j].Tugas);
                            write('      2. Nilai UTS     : ');readln(mhs[i].mk[j].nilai[j].UTS);
                            write('      3. Nilai UAS     : ');readln(mhs[i].mk[j].nilai[j].UAS);

mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka:=(0.3*mhs[i].mk[j].nilai[j].Tugas)+(0.35*mhs[i].mk[j].nilai[j].UTS)+(0.35*mhs[i].mk[j].nilai[j].UAS);

                            write('      4. Nilai Angka   : ');writeln(mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka:0:2);

if (mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka>=80)                                    then mhs[i].mk[j].nilai[j].Mutu:='A' else
if (mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka<80)and(mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka>=75) then mhs[i].mk[j].nilai[j].Mutu:='B+' else
if (mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka<73)and(mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka>=65) then mhs[i].mk[j].nilai[j].Mutu:='B' else
if (mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka<65)and(mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka>=60) then mhs[i].mk[j].nilai[j].Mutu:='C+' else
if (mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka<60)and(mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka>=55) then mhs[i].mk[j].nilai[j].Mutu:='C' else
if (mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka<55)and(mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka>=45) then mhs[i].mk[j].nilai[j].Mutu:='D' else
                                                                             mhs[i].mk[j].nilai[j].Mutu:='E';

                            write('      5. Nilai Mutu    : ',mhs[i].mk[j].nilai[j].Mutu);
                            writeln;
                   end;
                writeln;
             end;



write  ('NIM Mahasiswa: ');readln(NIM);
indeks:=0;
for i:=1 to jmlh_mhs do
        begin
                if (mhs[i].NIM=NIM) then indeks:=i;
        end;

        if (indeks=0) then writeln('data tidak ditemukan')
        else
        begin


writeln;
writeln('Nama Mahasiswa : ',mhs[i].nama_mhs);
writeln('NIM            : ',mhs[i].NIM);
writeln('Program Studi  : ',mhs[i].pro_stu);
writeln('Fakultas       : ',mhs[i].fklts);


writeln('Kode Mata Kuliah  Nama Mata Kuliah  Nilai Tugas  Nilai UTS  Nilai UAS  Nilai Angka  Nilai Mutu');
for j:=1 to jmlh_mk do
writeln('     ',mhs[i].mk[j].kode_mk,'       ',mhs[i].mk[j].nama_mk,'          ',
mhs[i].mk[j].nilai[j].Tugas:0:2,'         ',mhs[i].mk[j].nilai[j].UTS:0:2,'         ',
mhs[i].mk[j].nilai[j].UAS:0:2,'         ',mhs[i].mk[j].nilai[j].Angka:0:2,'         ',
mhs[i].mk[j].nilai[j].Mutu);
        end;
readln;
end.
 

Makalah Kepasifikan


Makalah Kerjasama Negara Wilayah Pasifik 
dalam Bidang Geoposisi dan Geopolitik
 
 Di Susun Oleh :
Kelompok 1
Silvester Marcelino                 17101106011
Vitrail Gloria N. Mairi              17101106020
Billy Johanes Lontoh               17101106021
Nathanael S. E. Oroh              17101106031
Thalia Vina Tamuntuan           17101106037
Steve R. P. Putra Sahese        17101106040
Arianti Umafagur                    17101106041
Prihati K. Lahuwang                17101106050
Allgreat M. C. Salamena          17101106051

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FALKUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2018
 





BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Lingkaran Pasifik atau Pasifik Rim atau Pasific Basin, menunjuk pada semua negara di kawasan Asia Pasifik, yakni antara lain Amerika Serikat, Kanada Australia, Selandia Baru, Jepang, Cina, Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, Taiawan, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Pertumbuhan ekonomi di kawasan ini begitu menarik, sehingga banyak ahli berpendapat bahwa jika abad ke-20 adalah Abad Atlantik, abad ke 21 adalah Abad Pasifik.
Pada tahun 1989 Bank Dunia membuat perkiraan bahwa pada lima tahun kemudian kawasan Lingkaran Pasifik ini akan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, yakni 4,3 persen per tahun dibandingkan 3,5 persen per tahun di semua negara industri. Amerika Latin, Vietnam, Papua Nugini, dan Fiji, walaupun terdapat dala, kawasan ini, dinilai belum mampu memainkan peran berarti.
Perbandingan antara negara-negara dalam kawasan ini akan memperlihatkan sumber kekuatan ekonominya. Kelompok pertama, Jepang dan Cina, bersifat khusus. Jepang menjadi kekuatan raksasa ekonomi dunia akibat mengalami pertumbuhan ekonomi yang besar dan terus-menerus selamma dasawarsa. Cina mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup berarti setelah berahli dari sistem ekonomi isolasi ke sistem ekonomi beroerientasi pasar. Kelompok kedua mencakup negera Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Negara dalam kelompok ini pernah mengalami kemandekan ekonomi namun masih mengalami peningkatan eknomi karena tingkat pertumbuhan penduduknya relatif kecil. Kelompok ketiga Hong Kong, Taiwan, Singapura, dan Korea Selatan. Pada awal kebangkitannya, keempat negara ini dijuluki “Empat Macan Asia”. Pertumbuhan ekonomi kelompok ini 5 persen lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan penduduknya. Kelompok keempat adalah ASEAN (negara di Asia Tenggara) yang mengalami pertumbuhan ekonomi diatas 2 persen dari tingkat pertumbuhan penduduknya (kecuali Filipina).

B.       Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan kepasifikan?
2.      Negara-negara apa saja yang termasuk dalam Geoposisi dan Geopolitik kawasan Pasifik?
3.      Apa potensi utama dari negara tersebut?
4.      Bagaimana hubungan kerjasama antara negara-negara tersebut?



C.      Tujuan

1.      Mengetahui dan memahami arti dari kepasifikan.
2.      Mengetahui negara-negara yang termasuk dalam Geoposisi dan Geopolitik kawasan Pasifik.
3.      Mengetahui dan memahami potensi dari negara-negara tersebut.
4.      Mengetahui dan memahami hubungan kerjasama antara negara-negara tersebut.






BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Kepasifikan
Kepasifikan adalah hal hal atau kegiatan dimana yang dilakukan dikawasan pasifik yang mencakup beberapa aspek.
1.         Aspek Sosial
2.         Aspek Budaya
3.         Aspek Teknologi
4.         Aspek Sejarah
5.         Aspek Ekonomi
Pasifik Rim atau Pasific Basin menunjuk pada semua negara di kawasan Asia Pasifik, yakni antara lain Amerika Serikat, Kanada Australia, Selandia Baru, Jepang, Cina, Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, Taiawan, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Pertumbuhan ekonomi di kawasan ini begitu menarik, sehingga banyak ahli berpendapat bahwa jika abad ke-20 adalah Abad Atlantik, abad ke 21 adalah Abad Pasifik.
Pada tahun 1989 Bank Dunia membuat perkiraan bahwa pada lima tahun kemudian kawasan Lingkaran Pasifik ini akan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, yakni 4,3 persen per tahun dibandingkan 3,5 persen per tahun di semua negara industri. Amerika Latin, Vietnam, Papua Nugini, dan Fiji, walaupun terdapat dala, kawasan ini, dinilai belum mampu memainkan peran berarti.
Perbandingan antara negara-negara dalam kawasan ini akan memperlihatkan sumber kekuatan ekonominya. Kelompok pertama, Jepang dan Cina, bersifat khusus. Jepang menjadi kekuatan raksasa ekonomi dunia akibat mengalami pertumbuhan ekonomi yang besar dan terus-menerus selamma dasawarsa. Cina mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup berarti setelah berahli dari sistem ekonomi isolasi ke sistem ekonomi beroerientasi pasar. Kelompok kedua mencakup negera Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Negara dalam kelompok ini pernah mengalami kemandekan ekonomi namun masih mengalami peningkatan eknomi karena tingkat pertumbuhan penduduknya relatif kecil. Kelompok ketiga Hong Kong, Taiwan, Singapura, dan Korea Selatan. Pada awal kebangkitannya, keempat negara ini dijuluki “Empat Macan Asia”. Pertumbuhan ekonomi kelompok ini 5 persen lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan penduduknya. Kelompok keempat adalah ASEAN (negara di Asia Tenggara) yang mengalami pertumbuhan ekonomi diatas 2 persen dari tingkat pertumbuhan penduduknya (kecuali Filipina).
Indonesia merupakan daerah yang sangat strategis, dimana Indonesia merupakan negara kepulauan yang menghubungkan dua benua yaitu Asia dan Australia. Laut Banda, Jawa dan Flores pada abad XIV dan XV merupakan zona komersial di Asia Tenggara. Kawasan Laut Jawa sendiri terbentuk karena perdagangan rempah-rempah, kayu gaharu, beras, dan sebagainya antara barat dan timur yang melibatkan Kalimantan Selatan, Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan Nusa tenggara. Oleh Karena itu kawasan Laut Jawa terintegrasi oleh jaringan pelayaran dan perdagangan sebelum datangnya bangsa Barat. Menurut Houben, Laut Jawa bukan hanya sebagai laut utama bagi Indonesia, tetapi juga merupakan laut inti bagi Asia Tenggara. Peranan kawasan Laut Jawa dan jaringan Laut Jawa masih bisa dilihat sampai saat ini. Jadi bisa dikatakan bahwa Laut Jawa merupakan Mediterranean Sea bagi Indonesia, bahkan bagi Asia Tenggara. 
Pada jaman kerajaan Islam, jalur perdagangan antar pulau di Indonesia (antara Sumatera-Jawa, Jawa-Kalimantan, Jawa-Maluku, Jawa-Sulawesi,Sulawesi-Maluku, Sulawesi-Nusa Tenggara dan sebagainya) menjadi bagian yang inheren dalam konteks perdagangan internasional. Bahkan Indonesia sempat menjadi tujuan utama perdagangan internasional, bukan negeri Cina.Keadaan ini lebih berkembang ketika orang Eropa mulai datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Indonesia mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi pedagang dari penjuru dunia. Sebagai konsekuensi logis, jalur perdagangan dunia menuju Indonesia berubah (Route tradisional melalui selat Malaka menjadi route alternatif karena ada route baru yaitu dengan mengelilingi benua Afrika,kemudian menyeberangi Samudera Hindia, langsung menuju Indonesia.
Sejarah maritim memiliki korelasi yang relatif banyak dengan sejarah nusantara. Sebab wilayah nusantara berkembang dari sektor kemaritiman. Mayoritas kerajaan di Nusantara yang bercorak maritim menunjukkan bahwa kehidupan leluhur kita amat tergantung pada sektor bahari. Baik dalam hal pelayaran antar pulau, pemanfaatan sumber daya alam laut, hingga perdagangan melalui jalur laut dengan pedagang dari daerah lain maupun pedagang dari manca negara. 

B.       Geoposisi dan Geopolitik
Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik. “Geo” berarti bumi dan “Politik” berasal dari bahasa Yunani politei, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara) dan  teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, danalat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.
            Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan, yang berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.


C.      Geopolitik (Indonesia – Cina)

Indonesia merupakan bagian dari jalur maritim dari Jalur Sutra yang menghubungkan China dengan India dan dunia Arab.Secara tradisional, kepulauan Indonesia, diidentifikasi oleh geografer Tiongkok kuno sebagai Nanyang.Nanyang adalah sumber dari rempah-rempah seperti cengkeh, kemukus, dan pala, bahan baku seperti sebagai cendana, emas dan timah, juga barang-barang langka eksotis seperti gading, cula badak, kulit harimau, dan tulang, burung-burung eksotis dan bulu warna-warni. Sementara sutra yang halus dan keramik dari Tiongkok dicari oleh kerajaan kuno Indonesia.Indonesia dan China adalah anggota APEC dan ekonomi utama dari G-20. Menurut BBC World Service Poll 2013, pendapat tentang China di antara orang Indonesia masih sangat positif dan stabil, dengan 55% dari pandangan positif dibandingkan dengan 27% menyatakan pandangan negatif. 

a.      Hubungan Indonesia dan China dalam Bidang Ekonomi

Secara geografis, posisi Indonesia sangat strategis di kawasan Asia Pasifik dan Selat Malaka.Sedangkan secara ekonomi, Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam dan mineral, baik di darat maupun di laut. Kekayaan alam Indonesia yang sangat luar biasa ini jelas sangat menggoda negara-negara industri yang sedang maju saat ini seperti China untuk menguasainya, baik itu secara langsung ataupun tidak langsung.Selain itu, dengan jumlah penduduk lebih dari 243 juta jiwa, Indonesia adalah pasar potensial bagi produk-produk negara-negara industri. 
Kerja sama bilateral Indonesia dan China merupakan suatu hubungan diplomatik yang bersifat idealis dan kompetitif. Banyak hal yang menguntungkan dari kerjasama ini, sehingga menciptakan suatu hubungan bilateral yang dinamis.Persaingan produk Cina yang menjamur di pasaran Indonesia, membuat komoditi pasar Indonesia harus segera menyeimbangkan distribusi penyebaran produk China.Produk China telah menduduki pasaran tingkat atas pada sistem distribusi lokal.

b.      Hubungan bilateral antara Indonesia dan China

Hubungan bilateral antara Indonesia dan China terutama dalam bidang ekonomi saat ini terus meningkat.Hal ini terlihat dari meningkatnya nilai perdagangan antara Indonesia dan China pada tahun 2008 yang mencapai US$ 31 miliar. Dalam lima tahun ke depan, Presiden Republik Indonesia (RI) memperkirakan nilai perdagangan Indonesia-China akan mencapai US$ 50 miliar. Peningkatan hubungan bilateral tersebut, diungkapkan oleh Dubes China, tidak terlepas dari terjalinnya Free Trade Asean-China.Selain itu, China menganggap Indonesia adalah negara yang mempunyai potensi sangat besar.Namun untuk merealisasikan potensi itu diperlukan penghapusan beberapa hambatan, baik dari pihak China maupun dari pihak Indonesia. Indonesia berharap lambannya realisasi dana pinjaman China agar bisa cepat terealisasikan sehingga bisa dioptimalkan dengan baik oleh pemerintah Indonesia. Sebaliknya, dunia usaha China yang ingin berinvestasi di Indonesia juga memerlukan jaminan dari pemerintah RI untuk menghadapi risiko perubahan kebijakan pemerintah daerah.
Ini membuktikan bahwa Indonesia dan China memiliki hubungan yang berkelanjutan dalam hal kerjasama ekonomi, yang dimana hubungan ini masih sangat diperlukan untuk saling mendukung dalam upaya meningkatkan dukungan intensitas kepercayaan internasional.

c.       Hubungan Indonesia dan China dalam Bidang Perdagangan

Salah satu  cara untuk mempererat hubungan kedua negara ini adalah dengan adanya perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia.  Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin dan tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain.
Perdagangan barang dan jasa akan mempererat hubungan perdagangan antar bangsa. Perdagangan internasional pada saat ini secara tidak langsung mendorong terjadinya globalisasi.Hal ini ditandai dengan berkembangnya sistem inovasi teknologi informasi, perdagangan, reformasi politik, transnasionalisasi sistem keuangan, dan investasi.Ini merupakan modal yang penting bagi suatu negara untuk menarik investor masuk ke dalam untuk investasi di negaranya. Hubungan ini perlu didukung dengan situasi politik yang kondusif dan lingkungan bisnis yang kompetitif di dalam sebuah negara, maka bukan tidak mungkin perkembangan ekonomi negara tersebut akan tumbuh semakin cepat.
Sejak CAFTA diterapkan, jumlah perusahaan China yang menanamkan investasi di Indonesia juga bertambah. Hingga akhir 2010 terdapat lebih dari seribu perusahaan China yang tercatat di Indonesia, dengan investasi langsung mencapai 2,9 miliar dollar AS atau naik 31,7 persen dari tahun sebelumnya. Produk-produk China yang masuk menjadi sangat banyak dan bahkan membanjiri pasar lokal Indonesia.Dengan harganya yang relatif murah dan juga dari segi kualitas juga tidak kalah berbeda dengan barang-barang bermerek lainnya, membuat produk China diserbu oleh konsumen Indonesia yang rata-rata dalam memilih suatu produk dilihat dari harganya yang terjangkau terlebih dahulu.

Berbagai produk nasional terancam akan banyaknya produk China yang masuk, antara lain :

1.      Elektronik
2.      Peralatan rumah tangga
3.      Tekstil
4.      Suku cadang otomotif
5.      Furniture
6.      Mainan anak
7.      Dan juga pakaian
Ini perlu dijadikan perhatian yang serius bagi pemerintah Indonesia, dimana Indonesia sebagai negara berkembang harus bisa mengolah atau memilih ekspor dengan pendapatan yang cukup besar.Saat ini Indonesia hanya bisa mengekspor barang mentah atau hasil bumi saja.Setidaknya Indonesia harus sudah bisa mengekspor barang setengah jadi bahkan barang yang sudah jadi, sehingga pendapatan untuk negara juga semakin bertambah besar. Selama ini ekspor Indonesia didominasi produk mentah dan bahan baku seperti biji kakao, kemudian minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak mentah.
Sementara itu, impor dari China sudah berbentuk barang setengah jadi dan barang yang sudah jadi terutama dalam bidang tekhnologi. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Atma Jaya, A Prasetyantoko menambahkan, ada beberapa penyelamatan jangka pendek terkait pemberlakuan CAFTA itu, yaitu perlindungan produk dalam negeri (safeguard), program antidumping maupun kewajiban mencantumkan produk sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Menurut dia, CAFTA dalam jangka menengah memberi kesempatan untuk memacu daya saing perekonomian domestik.Dalam jangka menengah, Indonesia perlu memanfaatkan peluang dengan mengidentifikasi sektor yang komplemen terhadap produk China, mendorong peluang non perdagangan seperti investasi langsung untuk kapasitas produksi dan memperbaiki logistik.
Pemerintah tampaknya tidak perlu re-negosiasi perjanjian perdagangan ASEAN-China, karena lebih menyulitkan dan membutuhkan proses lama. Karena proses negosisasi ini sendiri bukan hanya Indonesia yang terlibat, akan tetapi Negara-negara ASEAN juga harus ikut terlibat, karena perdagan bebas ini melingkupi keseluruhan negara-negara Asia Tenggara. Menurut Anggito Abimanyu seorang pengamat ekonomi Perjanjian CAFTA ada tiga hal yang disepakati menteri perdagangan ASEAN-China.

Tiga hal yang disepakati itu antara lain :

1.      Pertama, CAFTA tetap dilanjutkan dan tidak ada rencana notifikasi karena kerugian akibat kecurangan perdagangan (unfair trade)
2.      Kedua, bila suatu negara mengalami defisit, negara surplus harus mendorong impor
3.      Ketiga, pembentukan tim pengkajian terhadap perdagangan bilateral. Bila memang ada kerugian akibat perdagangan bebas, maka membutuhkan biaya mahal dan proses panjang untuk membuktikan hal tersebut. Selain itu, kesepakatan bukan hanya dengan China tapi juga dengan negara ASEAN.
Hubungan Indonesia dan China dalam bidang perdagangan dilihat dari data ekspor non-migas tidak terlalu signifikan dibanding dengan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, Jepang atau Singapore. Pasar ketiga negara tersebut mampu menyerap hampir mencapai 50% dari total ekspor non-migas Indonesia. Sedangkan pasar China hanya mampu menyerap tidak lebih dari 3,7% dari total ekspor non-migas Indonesia, hampir sama dengan rata-rata negara lain di luar Amerika Serikat, Jepang dan Singapore. Angka ekspor Indonesia ke China relatif stabil sejak tahun 1998.Bagi Indonesia tahun 1998 merupakan tahun dampak terbesar bagi perekonomian, tetapi setelah tahun tersebut sampai 2001, ekspor Indonesia ke negeri China tidak berubah banyak. Malah tahun 2001 cenderung menunjukkan penurunan dibanding tahun 2000, yaitu dari USD 1,8 juta menjadi hanya USD 1,6 juta. Kondisi hubungan Indonesia dan China dalam perdagangan yang relatif tidak berubah ini dapat disebabkan oleh beberapa pertimbangan.

Beberapa pertimbangan ini, yaitu :

1.      Pengusaha ekspor Indonesia tampaknya masih memandang bahwa pasar utama yang menggiurkan tetap ketiga negara tersebut. Sebenarnya kalau diteliti lebih jauh, pasar utama Indonesia adalah Amerika dan Jepang. Singapore lebih merupakan pasar antara (intermediate export market), sebab umumnya produk Indonesia yang menuju Singapore umumnya di re-ekspor oleh Singapore ke negara lain sebagai final destination
2.      Indonesia belum menganggap China sebagai pasar yang prospektif, terutama karena umumnya produk-produk Indonesia masih berorientasi primary sector
3.      Pasar China relatif baru bagi Indonesia karena itu memerlukan upaya dan biaya yang lebih besar dibanding dengan pasar ekspor utama yang telah terbangun selama ini.

d.      Kesepakatan Kerja Sama Antara Hubungan Indonesia dan China

Seperti dilansir dari kompas.com, pada tahun 2015 ada delapan bidang yang telah disepakati oleh hubungan Indonesia dan China, diantaranya :
1.      Nota kesepahaman kerja sama ekonomi antara Kemenko Perekonomian RI dan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional RRT
2.      Nota kesepahaman kerja sama Proyek Pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung antara Kementerian BUMN dan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional RRT
3.      Kerja sama maritim dan SAR antara Basarnas dan Kementerian Transportasi RRT
4.      Protokol Persetujuan antara Pemerintah RRT dan RI dalam pencegahan pengenaan pajak ganda kedua negara
5.      Kerangka Kerja Sama Antariksa 2015-2020 antara Lapan dan Lembaga Antariksa RRT
6.      Kerja sama saling dukung antara Kementerian BUMN dan Bank Pembangunan China Pembangunan.
7.      Nota kesepahaman antara pemerintah RRT dan RI dalam pencegahan pengenaan pajak ganda kedua negara
8.      Kerja sama bidang industri dan infrastruktur antara Kementerian BUMN dan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional RRT




D.      Geoposisi (Indonesia – Australia)
Australia dan Indonesia sudah lebih dulu maju untuk melawan aksi radikalisme dan terorisme yang mengancam seluruh umat dunia.Harus ada kerjasama yang erat antara negara-negara untuk melawan aksi terorisme dan radikalisme."
"Ini yang telah kita lakukaan dengan Australia bagaimana untuk dapat melawan terorisme dan radikalisme dengan cara memotong jalur-jalur logistik mereka,” ujar Wiranto saat memberikan keterangan pers. Selain itu dengan adanya Undang-Undang Terorisme yang baru merupakan langkah progresive pemerintah Indonesia dalam melakukan penanganan dan pencegahan aksi terorisme.
Menurut Wiranto, Indonesia dan Australia telah mengajak negara-negara lain khususnya negara-negara ASEAN untuk bersama-sama melawan tindak kejahatan terorisme dan radikalisme. Dalam kesempatan tersebut, Wiranto menyampaikan ada lima isu yang dibahas, diantaranya program deradikalisasi yang telah dikembangkan oleh Indonesia dan Australia untuk mencegah ancaman terorisme dan radikalisme dengan mengajak negara-negara ASEAN dalam program tersebut.
Selain itu dibahas juga perkembangan dinamika politik dalam konteks keamanan regional, kerjasama keamanan siber, kerjasama lebih luas di bidang penegakan hukum antara lain yang menyangkut tentang keimigrasian, ekstradisi serta mampu meningkatkan pelatihan anjing-anjing yang disebut dengan 'K9' untuk melawan peredaran narkoba. Terakhir pertemuan tersebut juga telah menyepakati berbagai hal lanjutan mengenai kerjasama kedua negara
Kerja sama Indonesia-Australia ini hadir seiring dengan perkembangan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berkembang samgat pesat dan sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat dunia. Salah satu pemanfaatan TIK berupa transformasi digital yang ditujukan untuk meningkatkan digital ekonomi.  Information Systems Security Partners memperkirakan tantangan digital akan semakin besar pada 2020 mengingat sebanyak empat miliar orang akan memiliki perangkat komunikasi. Sejalan dengan itu, ada pendapatan yang dihasilkan bisa berkisar US$ 4 Miliar, aplikasi yang berkembang sebanyak lebih dari 25 juta, Sistem Intelijen dan Sistem Embedded sebanyak lebih dari 25 miliar sistem, dan besarnya data sebesar 50 triliun GB.
Selain itu, penetrasi pengguna internet di Indonesia menurut survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencapai 132.7 juta atau 51.8%. Ini merupakan potensi besar masyarakat Indonesia di dunia siber, yang dapat diberdayakan untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat melalui transaksi dan aktifitas secara elektronik atau digital. Untuk mendorong ekonomi nasional berbasis digital, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan ekonomi jilid 14 pada November 2016 bertujuan membangun ekosistem perdagangan secara elektronik serta mendorong perluasan dan efisiensi bisnis perdagangan secara elektronik yang dituangkan dalam Peta Jalan (Roadmap) industri e-commerce.
ADF yang diprakarsai oleh Indonesia dan Australia ini berawal dari pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malcolm Turnbull pada tahun lalu di Sydney. Salah satu kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti dari pertemuan tersebut adalah kerja sama bidang ekonomi digital dengan menjadi co-host penyelenggaraan digital forum di Indonesia. Kedua kepala negara berharap forum ini mampu meningkatkan kerja sama di bidang teknologi, sains, inovasi dan ekonomi digital antara Indonesia dan Australia. Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika Mariam F. Barata mengapresiasi kegiatan IADF dengan harapan dapat menjadi kegiatan tahunan dan ditindaklanjuti kerja sama bilateral yang berbasis Confident Building Measure (CBM) diantara kedua negara. “Kerja sama dapat dilakukan dalam capacity building sumber daya manusia, kampanye kesadaran bertransaksi elektronik, literasi digital dan lain sebagainya. Saya berharap forum ini mampu meningkatkan kerjasama bilateral Indonesia-Australia,” ungkap Mariam dalam sambutannya di Cyber Security Stream IADF, Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (31/01/2018).
Beberapa pembicara dalam dan luar negeri akan berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidangnya termasuk CEO Telstra, Kepala Bekraf Triawan Munaf, co-founder Impact Hub Jakarta Stephanie Arrowsmith, Sekretaris Jenderal APJII Henry Kasyfi Soemartono, Country Director Google Indonesia Tony Keusgen dan Founder Medico Grace Tahir.
a.       Kerjasama dan Hubungan Politik
Dasar-dasar hubungan Indonesia – Australia relatif kokoh. Hal ini mengingat komitmen pemimpin kedua negara untuk mengembangkan good-neighborliness, adanya peluang untuk mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan serta terdapatnya instrumen legal/normatif antara lain Joint Declaration on Comprehensive Partnership (2005) serta Lombok Treaty (2006).
Deklarasi Comprehensive Partnership memuat roadmap bagi pengembangan hubungan bilateral ke depan (expand and deepen) antara Indonesia dan Australia melalui forum-forum konkrit seperti IAMF (Indonesia-Australia Ministerial Forum). Sementara itu, Lombok Treaty memuat prinsip-prinsip penting, seperti penghormatan terhadap kedaulatan nasional, integritas wilayah serta komitmen kedua negara untuk tidak membiarkan wilayah masing-masing dijadikan sebagai staging point untuk mengusung tujuan separatisme.
Saat ini, hubungan bilateral RI-Australia di bawah kepemimpinan PM Kevin Rudd, berada pada tahapan yang sangat baik.Berbekal pemahaman yang lebih baik terhadap Asia, PM Kevin Rudd telah menempatkan Indonesia sebagai negara paling penting bagi Australia. Dalam wawancara dengan koran ternama di Australia, Kevin Rudd mengatakan, "Indonesia amat penting bagi Australia. Kita akan teringat era Perdana Menteri Paul Keating, 1991-1996, yang dianggap sebagai masa keemasan hubungan RI-Australia."Paul Keating maupun Kevin Rudd berasal dari faksi kanan yang cenderung lebih liberal dan bersikap positif terhadap RI.

b.      Kerjasama Ekonomi,  Perdagangan dan Investasi
Indonesia merupakan negara penerima ODA terbesar dari Australia. Dari total ODA Australia sebesar A$ 3,7 milyar pada 2008-2009, Indonesia mendapat A$ 462 juta atau naik A$ 3,2 juta dari periode sebelumnya (A$ 458,8 juta), terdiri dari Country Program (A$ 182,7 juta) dan AIPRD (A$ 230,9 juta). Bantuan pembangunan ini antara lain digulirkan di bidang education and scholarship; governance; human security and stability; infrastructure and regional development; Aceh rehabilitation and health. Dalam kerangka AIPRD (hingga 2009), Australia akan membangun 2000 gedung SMP di berbagai wilayah di Indonesia dan saat ini telah dibangun lebih dari 1.000 gedung SMP. Dalam kesempatan kunjungan ke Indonesia tanggal 11-12 Agustus 2008, Menlu Stephen Smith bersama Menlu Hassan Wirajuda meresmikan gedung sekolah SMPN 4 Pallangga, Gowa yang merupakan sekolah ke-1000 dari rencana 2000 sekolah dimaksud. 

Kerjasama pembangunan Indonesia-Australia ke depan telah tertuang pada Country Strategy Framework (CSF) 2008–2013 berjumlah A$ 2,5 milyar yang berlandaskan joint ownership, joint management dan fokus prioritas sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Indonesia. CSF merupakan dasar pelaksanaan kerjasama pembangunan Pemerintah Australia kepada Indonesia.Dalam tiga tahun terakhir, Pemerintah Indonesia menerima kontribusi yang cukup signifikan dari Pemerintah Australia dan diharapkan dapat terus meningkat.Selain itu, diharapkan komunikasi yang intensif antara kedua negara dapat terus ditingkatkan. CSF 2008-2013 akan menitikberatkan pada 4 (empat) pilar utama: (1) Sustainable Growth and Economic Management; (2)  Investing in People; (3) Democracy, Justice and Good Governance; dan (4) Safety and peace.

c.       Kerjasama Sosial Budaya dan Pariwisata
Di bidang sosial budaya, kegiatan hubungan antar masyarakat di antara kedua bangsa semakin meningkat, tidak saja melalui pendidikan tetapi juga kunjungan wisatawan.
-Pada 3 tahun terakhir (2005-2007) data wisatawan Australia ke Indonesia menunjukkan fluktuasi, yakni 391,862 (tahun 2005), 226.981 (tahun 2006) dan 314.432 (2007).
-Tercatat 106 peserta dari Australia yang mengikuti beasiswa Darmasiswa (1976-2007) dan 8 peserta yang mengikuti Bea Siswa Seni Budaya (2004-2008).
Untuk tahun 2008, Australia-Indonesia Institute menyelenggarakan program “Pertukaran Pemimpin Muslim Muda” antara Indonesia dan Australia. Dalam hal ini,  3 (tiga) delegasi muslim Indonesia secara bergantian berkunjung ke Australia selama Februari-Juni  2008. Sementara pada 11-25 Mei 2008, lima tokoh muda Muslim Australia berkunjung ke Indonesia.

Untuk memperkuat saling pemahaman dan hubungan masyarakat, Pemerintahan Buruh mendukung penyusunan “National Asian Language and Studies in Australian Schools Strategy”. Pemerintahan Buruh akan memberikan prioritas pada Indonesia, seperti peningkatan pertukaran antar warga dan institusi, khususnya di bidang media, pendidikan, kesenian, kesehatan dan pelatihan bahasa.

Guna penguatan dan peningkatan pengajaran Bahasa Indonesia di Western Australia, Balai Bahasa Indonesia telah didirikan di Perth pada April 2008 untuk memberi pelayanan: (i) kursus bahasa Indonesia untuk umum; (ii) kelas-kelas bahasa dan budaya Indonesia; (iii) penyediaan tenaga pengajar bahasa Indonesia; dan (iv) terjemahan dokumen dan tenaga interpreter.

d.      Kerjasama Kekonsuleran
Saat ini, Pemerintah Australia masih menerapkan kebijakan travel advisory untuk kunjungan warganya ke Indonesia.Walaupun Pemerintah Australia menyatakan bahwa kebijakan ini tidak mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia, namun tetap berdampak pada kunjungan akademisi, siswa dalam kerangka people-to-people contact.







BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan

Kepasifikan adalah hal hal atau kegiatan dimana yang dilakukan dikawasan pasifik yang mencakup beberapa aspek. Seperti aspek sosial, aspek teknologi, aspek budaya, aspek sejarah, dan aspek ekonomi.

Pasifik Rim atau Pasific Basin menunjuk pada semua negara di kawasan Asia Pasifik, yakni antara lain Amerika Serikat, Kanada Australia, Selandia Baru, Jepang, Cina, Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, Taiawan, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Pertumbuhan ekonomi di kawasan ini begitu menarik dan kerjasam antara negara-negara di kawasan pasisik inipun cukup baik, sehingga banyak ahli berpendapat bahwa jika abad ke-20 adalah Abad Atlantik, abad ke 21 adalah Abad Pasifik.

Indonesia merupakan daerah yang sangat strategis, dimana Indonesia merupakan negara kepulauan yang menghubungkan dua benua yaitu Asia dan Australia. Indonesia merupakan bagian dari jalur maritim dari Jalur Sutra yang menghubungkan China dengan India dan dunia Arab. Sejarah maritim memiliki korelasi yang relatif banyak dengan sejarah nusantara. Sebab wilayah nusantara berkembang dari sektor kemaritiman. Mayoritas kerajaan di Nusantara yang bercorak maritim menunjukkan bahwa kehidupan leluhur kita amat tergantung pada sektor bahari. Baik dalam hal pelayaran antar pulau, pemanfaatan sumber daya alam laut, hingga perdagangan melalui jalur laut dengan pedagang dari daerah lain maupun pedagang dari manca negara. Secara geografis, posisi Indonesia sangat strategis di kawasan Asia Pasifik dan Selat Malaka.Sedangkan secara ekonomi, Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam dan mineral, baik di darat maupun di laut.

B.       Saran
Setiap hal pasti ada kekurangan begitupun dengan pembuatan makalah tidak ada yang sempurna. Maka penulis sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena penulis memiliki keterbatasan-keterbastasan yang tidak dapat penulis pungkiri, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis juga berharap dalam makalah selanjutnya akan ada lebih banyak lagi contoh –contohh negara yang bekerjasama dalam daerah pasifik secara geopolitik dan geoposisi dimana dalam makalah ini penulis hanya mengambil sedikit contoh saja.





DAFTAR PUSTAKA