Search

Minggu, 07 Oktober 2018

Program pascall pengurutan (shorting) nama dan nilai mahasiswa


LAPORAN PRATIKUM
DASAR-DASAR PEMOGRAMAN
“PRATIKUM VII”


Disusun Oleh:

Nama                           : Vitrail Gloria Nancy Mairi
NIM                             : 17101106020
Program Studi             : Sistem Informasi
Shift                            : D2



LABORATORIUM KOMPUTER DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas hikmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Pratikum VI Dasar-Dasar Pemograman ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini penyusun buat berdasarkan Praktikum Dasar Pemograman Pascal tentang menghitung gaji karyawan yang telah penyusun lakukan, yang membahas tentang perintah-perintah pengulangan, perhitungan, dan if then dalam Pascal.
Laporan ini dapat dibuat dan diselesaikan karena adanya bantuan dari dosen, senior-senior dan rekan-rekan yang membantu dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini. Akhir dari kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, agar dapat dijadikan acuan dalam pembuatan laporan berikutnya. Dan semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.






                                                                                      Manado, 21 November 2017
                                                                                                      Penyusun,


                                                                                       Vitrail Gloria Nancy Mairi






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Bagi sebagian orang yang bisa mengoperasikan komputer pada saat ini, Bahasa Pemrograman Komputer masih merupakan bahasa yang sulit untuk dimengeri sehingga sebagian orang tersebut enggan atau malas untuk mempelajari lebih jauh mengenai bahasa pemrograman komputer tersebut. sehingga walau tanpa proses polling, survei, statistik dan sebagainya, dapat disimpulkan bahwa 80 orang dari 100 orang yang bisa menggunakan komputer dalam arti bisa mengoperasikan program-program komputer seperti MS WINDOWS, tidak bisa membuat atau mengerti bahasa pemrograman komputer.
Di Fakultas Informatika yang notabene khusus mempelajari ilmu-ilmu komputer sekalipun, tidak semua mahasiswanya pandai dalam bahasa pemrograman tertentu. Hal itu dikarenakan tidak semua orang mempunyai pemikiran dan kreativitas yang sama sehingga daya nalar terhadap sebuah bahasa pemrograman didapatkan hasil yang berbeda-beda untuk setiap orang. Perlu anda ketahui bahwa Program yang ditulis dengan menggunakan bahasa pascal mempunyai ciri yang terstruktur sehingga mudah dipahami maupun dikembangkan oleh pemrograman.
Hal yang lainnya adalah berupa lengkapnya fasilitas yang disediakan, sehingga bahasa pascal dapat dipakai untuk memecahkan masalah dari masalah yang banyak memerlukan perhitungan sampai kemasalah implementasi permainan. Oleh karena itu melihat seberapa pentingnya peranan bahasa pascal dalam dunia pemograman maupun dalam pendidikan.
Pascal dapat diartikan bahasa tingkat tinggi (high level language) yang orientasinya pada semua tujuan oleh Professor Niklaus Wirth, nama pascal diambil sebagai penghargaan terhadap Blaise Pascal, ahli matematik dan philosophi terkenal abad 17 dari Perancis. Kompiler Bahasa pascal pertama kali untuk komputer CDC 6000 (Control Data Corporation) untuk membantu mengajar program komputer secara sistematis, khususnya untuk pemprograman terstruktur.



1.2  LANDASAN TEORI
A.      Pendahuluan
Pengurutan data dalam struktur data sangat penting terutama untuk data yang beripe data  numerik ataupun karakter. Pengurutan dapat dilakukan secara ascending (urut naik) dan descending (urut turun). Pengurutan (Sorting) adalah proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak sehingga tersusun secara teratur menurut aturan tertentu.
Contoh:
Data Acak : 5 6 8 1 3 25 10
Ascending : 1 3 5 6 8 10 25
Descending : 25 10 8 6 5 3 1
Deklarasi Array Sorting
Mendeklarasikan array secara global:
int data[100];
int n; //untuk jumlah data
Fungsi Tukar 2 Buah Data:
void tukar(int a,int b){
int tmp;
tmp = data[a];
data[a] = data[b];
data[b] = tmp;}
Sorting merupakan suatu proses untuk menyusun kembali humpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Sorting disebut juga sebagai suatu algoritma untuk meletakkan kumpulan elemen data kedalam urutan tertentu berdasarkan satu atau beberapa kunci dalam tiap-tiap elemen. Pada dasarnya ada dua macam urutan yang biasa digunakan dalam suatu proses sorting:
1. Urut naik (ascending)
    Mengurutkan dari data yang mempunyai nilai paling kecil sampai paling besar
2. Urut turun (descending)
    Mengurutkan dari data yang mempunyai nilai paling besar sampai paling kecil.

Mengapa harus melakukan sorting data? Ada banyak alasan dan keuntungan dengan mengurutkan data. Data yang terurut mudah untuk dicari, mudah untuk diperiksa, dan mudah untuk dibetulkan jika terdapat kesalahan. Data yang terurut dengan baik juga mudah untuk dihapus jika sewaktu-waktu data tersebut tidak diperlukan lagi. Selain itu, dengan mengurutkan data maka kita semakin mudah untuk menyisipkan data atapun melakukan penggabungan data.
Metode-metode sorting meliputi:
1. Insertion Sort (Metode Penyisipan)
2. Selection Sort (Metode Seleksi)
3. Bubble sort(Metode Gelembung)
4. Shell Sort (Metode Shell)
5. Quick Sort (Metode Quick)
6. Merge Sort (Metode Penggabungan)


1.      Insertion Sort
Cara kerja insertion sort sebagaimana namanya.Pertama-tama, dilakukan iterasi, dimana di setiap iterasi insertion sort memindahkan nilai elemen,kemudian menyisipkannya berulang-ulang sampai ketempat yang tepat. Begitu seterusnya dilakukan. Dariproses iterasi, seperti biasa, terbentuklah bagian yangtelah di-sorting dan bagian yang belum.
Algoritma Insertion Sort.
Algoritma Insertion Sort dapat dirangkum sebagai berikut:
1.)    Simpan nilai Ti kedalam variabel sementara, dengan i = 1.
2.)    Bandingkan nilainya dengan elemen sebelumnya.
3.)    Jika elemen sebelumnya (Ti-1) lebih besar nilainya daripada Ti, maka tindih nilai Ti dengan nilai Ti-1 tersebut. Decrement i (kurangi nilainya dengan 1).
4.)    Lakukan terus poin ke-tiga, sampai Ti-1 ≤ Ti.
5.)    Jika Ti-1 ≤ Ti terpenuhi, tindih nilai di Ti dengan variabel sementara yang disimpan sebelumnya.
6.)    Ulangi langkah dari poin 1 di atas dengan i di-increment (ditambah satu).


2.      Selection Sort
Algoritma sorting sederhana yang lain adalahSelection Sort. Ide dasarnya adalah melakukan beberapa kali pass untuk melakukan penyeleksianelemen struktur data. Untuk sorting ascending(menaik), elemen yang paling kecil di antara elemenelemenyang belum urut, disimpan indeksnya,kemudian dilakukan pertukaran nilai elemen denganindeks yang disimpan tersebut dengan elemen yangpaling depan yang belum urut. Sebaliknya, untuksorting descending (menurun), elemen yang paling. besar yang disimpan indeksnya kemudian ditukar.
Algoritma Selection Sort
Algoritma selection sort dapat dirangkum sebagaiberikut:
1.)    Temukan nilai yang paling minimum (atau sesuaikeinginan) di dalam struktur data. Jika ascending, maka yang harus ditemukan adalah nilai yang paling minimum. Jika descending, maka temukan nilai yang paling maksimum.
2.)    Tukar nilai tersebut dengan nilai pada posisi pertama di bagian struktur data yang belum diurutkan.
3.)    
Ulangi langkah di atas untuk bagian struktur data yang tersisa.


3.      Bubble Sort

Bubble Sort merupakan cara pengurutan yangsederhana. Konsep dari ide dasarnya adalah seperti“gelembung air” untuk elemen struktur data yangsemestinya berada pada posisi awal. Cara kerjanyaadalah dengan berulang-ulang melakukan traversal(proses looping) terhadap elemen-elemen struktur datayang belum diurutkan. Di dalam traversal tersebut,nilai dari dua elemen struktur data dibandingkan. Jikaternyata urutannya tidak sesuai dengan “pesanan”,maka dilakukan pertukaran (swap). Algoritma sortingini disebut juga dengan comparison sort dikarenakanhanya mengandalkan perbandingan nilai elemen untukmengoperasikan elemennya.

Algoritma Bubble Sort

Algoritma bubble sort dapat diringkas sebagaiberikut, jika N adalah panjang elemen struktur data, dengan elemen-elemennya adalah T1, T2, T3, …, TN-1,TN, maka:
1.)    Lakukan traversal untuk membandingkan
dua elemen berdekatan. Traversal ini
dilakukan dari belakang.
2.)    Jika elemen pada TN-1 > TN , maka lakukan
pertukaran (swap). Jika tidak, lanjutkan ke
proses traversal berikutnya sampai bertemu
dengan bagian struktur data yang telah
diurutkan.
3.)    Ulangi langkah di atas untuk struktur data
yang tersisa.
4.      Quick Sort
Quick Sort adalah algoritma sorting yang terkenal yang dirancang oleh C.A.R. Hoare pada tahun 1960 ketika bekerja untuk perusahaan manufaktur komputer saintifik kecil, Elliott Brothers. Algoritma ini rekursif, dan termasuk paradigma algoritma divide and conquer.
Algoritma Quick Sort
Algoritma ini terdiri dari 4 langkah utama:
1.)    Jika struktur data terdiri dari 1 atau 0 elemenyang harus diurutkan, kembalikan strukturdata itu apa adanya.
2.)    Ambil sebuah elemen yang akan digunakansebagai pivot point (poin poros). (Biasanyaelemen yang paling kiri.)
3.)    Bagi struktur data menjadi dua bagian – satudengan elemen-elemen yang lebih besar daripada pivot point, dan yang lainnya denganelemen-elemen yang lebih kecil dari pada pivot point.
4.)    Ulangi algoritma secara rekursif terhadapkedua paruh struktur data.
5.      Merge Sort
Algoritma Merge Sort ditemukan oleh John vonNeumann di tahun 1945. Merge Sort termasuk paradigma algoritma divide and conquer (kurang lebihberarti: bagi dan atasi). Hal ini dikarenakan algoritma ini melakukan pembagian struktur data sebelumkemudian dioperasi satu per satu. Intinya, algoritma ini menggunakan dua ide utama sebagai berikut,
1.)    Sebuah list yang kecil membutuhkan langkahyang lebih sedikit untuk pengurutan daripadasebuah list yang besar.
2.)    Untuk membentuk sebuah list terurut dari duabuah list terurut membutuhkan langkah yanglebih sedikit daripada membentuk sebuah listterurut dari dua buah list tak terurut. Contoh: hanya diperlukan satu kali traversal untukmasing-masing list jika keduanya sudah terurut.
Algoritma Merge Sort
Algoritma Merge Sort sederhananya, dapat ditulis berikut:
1.)    Bagi list yang tak terurut menjadi dua samapanjang atau salah satunya lebih panjang satu elemen.
2.)    Bagi masing-masing dari 2 sub-list secara rekursif sampai didapatkan list dengan ukuran 1.
3.)    Gabung 2 sublist kembali menjadi satu list terurut.
6.      Shell Sort
Metode ini dikembangkan oleh Donald L. Shell pada tahun 1959. Dalam metode ini jarak antara dua elemen  yang dibandingkan dan ditukarkan tertentu. Secara singkat metode ini dijelaskan sebagai berikut.Pada langkah pertama, kita ambil elemen pertama dan kita bandingkan dan kita bandingkan dengan elemen pada jarak tertentu dari elemen pertama tersebut. Kemudain elemen kedua kita bandingkan dengan eleen lain dengan jarak yang sama seperti jarak yang sama seperti diatas. Demikian seterusnya sampai seluruh elemen dibandingkan. Pada langkah kedua proses diulang dengan langkah yang lebih kecil, pada langkah ketiga jarak tersebut diperkecil lagi seluruh proses dihentikan jika jarak sudah sama dengan satu.
Contoh dari proses Sorting dengan menggunakan metode Shell Sort :


BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1         INPUT
Untuk membuat sebuah pengurutan (shorting) nama dan nilai mahasiswa, dilakukan dengan menggunnakan sorting pada pascal. Langkah untuk membuat programnya, yaitu sebagai berikut :
1.           Buka aplikasi FreePascall pada komputer.

2.           Pada lembar kerja baru, masukkan coding program

3.             Coding programnya sebagai berikut.

program urut_data_turun;
uses crt ;
var
nama        : array[1..100] of string ;
nilai       : array[1..100] of integer;
xnama       : string ;
jmldata     : integer;
i,j,xnilai,q: integer;
T:boolean;
jwb:char;
begin
repeat
T:=false;
clrscr;
 Write('Masukan Jumlah Data: ');readln(jmldata);
 writeln('Data Sebelum Terurut');

        for i:= 1 to jmldata do
         begin
          write('Nama ke - ',i,': '); readln(nama[i]);
          gotoxy(30,2+i);write('Nilai: '); readln (nilai[i]);
         end;
 writeln;
        writeln('Data Setelah Terurut');
        for i:= 1 to jmldata-1 do
         begin
          for j:=jmldata-1 downto i do
           begin
            if nilai[j] < nilai[j+1] then
             begin
              xnilai    := nilai[j] ;
              nilai[j]  := nilai[j+1];
              nilai[j+1] := xnilai;
              xnama := nama[j];
              nama[j] := nama[j+1];
              nama[j+1]:=xnama;
             end;
           end;
         end;
write;
        for i:=1 to jmldata do
         begin
          q:=jmldata+i+4;
          gotoxy(5,q); writeln(i,'. Nama: ',nama[i]);
          gotoxy(37,q); writeln('Nilai: ',nilai[i]);
          end;

write('Masukkan Data Lagi..? [Y/T] : ');readln(jwb);
until upcase(jwb)='T';
readln;
end.


Dan coding yg kedua untuk data yang terurut naik :

program urut_data_naik;
uses crt ;
var
nama        : array[1..100] of string ;
nilai       : array[1..100] of integer;
xnama       : string ;
jmldata     : integer;
i,j,xnilai,q: integer;
T:boolean;
jwb:char;
begin
repeat
T:=false;
clrscr;
 Write('Masukan Jumlah Data: ');readln(jmldata);
 writeln('Data Sebelum Terurut');

        for i:= 1 to jmldata do
         begin
          write('Nama ke - ',i,': '); readln(nama[i]);
          gotoxy(30,2+i);write('Nilai: '); readln (nilai[i]);
         end;
 writeln;
        writeln('Data Setelah Terurut');
        for i:= 1 to jmldata-1 do
         begin
          for j:=jmldata-1 downto i do
           begin
            if nilai[j] > nilai[j+1] then
             begin
              xnilai    := nilai[j] ;
              nilai[j]  := nilai[j+1];
              nilai[j+1] := xnilai;
              xnama := nama[j];
              nama[j] := nama[j+1];
              nama[j+1]:=xnama;
             end;
           end;
         end;
write;
        for i:=1 to jmldata do
         begin
          q:=jmldata+i+4;
          gotoxy(5,q); writeln(i,'. Nama: ',nama[i]);
          gotoxy(37,q); writeln('Nilai: ',nilai[i]);
          end;

write('Masukkan Data Lagi..? [Y/T] : ');readln(jwb);
until upcase(jwb)='T';
readln;
end.


4.           Setelah semua coding diatas di input, simpan coding dengan mengklik menu File → Save atau dapat menekan F2 pada keyboard.
5.           Selanjutnya pilih compile atau alt+F9 untuk melihat apakah ada kesalahan pada coding. Jika coding sudah benar, jalankan program.
6.           Untuk menjalankan program pilih run atau ctrl+F9. Maka program akan dijalankan pada Command Prompt.














2.2  Output
Hasil atau output dari program pengurutan (sorting) nama dan nilai mahasiswa yang telah dibuat diatas tadi adalah sebagai berikut.
Data terurut turun:

     Data terurut naik:


2.3  Pembahasan
Pada pratikum pemrograman Pascal diatas, program yang dibuat adalah program mengurutkan nama dan nilai mahasiswa, baik secara menurun ataupun naik. Pada program digunakan array atau larik 1-100 yang berarti bahwa jumlah mahasiswa beserta nilai yang dapat diinput pada program berkisar antara 1-100. Dan untuk nama digunakan tipe data string, sedangkan untuk nilai digunakan type data integer karena nilai yang akan diiunput berupa angka dengan bilangan integer. Selain itu, perintah gotoxy juga digunakan untuk mengatur posisi atau letak dari data.
Pada coding megurutkan nilai mahasiswa diatas, digunakan dua jenis pengurutan, yaitu pengurutan naik dan pengurutan turun. Coding dari kedua program pun juga tidak jauh berbeda, bahkan hampir sama, yang membedakan hanyalah tanda lebih besar dari(>) dan lebih kecil dari (<). Untuk pengurutan data menurun, digunakan tanda <, sedangkan untuk pengurutan menaik, digunakan tanda >. Pada coding diatas juga digunakan perintah pengulangan, apabila ingin dilakukan pengisian data ulang dengan pilihan Y yang berarti akan mengulangi pengisian pengurutan data, dan T yang berarti tidak akan mengisi data lagi, maka program akan berhenti dan akan keluar dari menu run.




DAFTAR PUSTAKA

Algo_05_Konstruksi dasar algoritma.pdf
Algo_09_Array.pdf
Algo_12_Algoritma Pengurutan.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar